welcome

Rabu, 02 Mei 2012

Penghormatan Abadi Untuk Seorang Ayah


Darahnya mengalir di nadiku
Pikirannya bergejolak di kepalaku
Apa yang dia rasakan                                                  
Hati ini bergetar untuk ikut merasa

Senang rasanya
Melihat kegembiraan menyelimuti hatinya
Duka rasanya
Melihat kesediahan menggores hatinya
Meluap- luap rasanya
Melihat amarah membakar hatinya

Aku hanya ingin mencoba terus disisinya
Apa yang dia minta, aku berusaha penuhi
Apa yang dia beri, aku berusaha menjaganya
Tak ingin dia kecewa karena aku

Tetapi ingin kusampaikan kepadanya
Bahwa aku juga manusia biasa
Penuh kekurangan berlumur kelemahan
Aku bisa jadi yang dia inginkan
Tapi aku tak bisa untuk menjadi sempurna

Terimakasih atas naunganmu selama ini
Melindungiku dari teriknya matahari
Semoga aku bisa jatuh di semak hijau
Sebagai buah yang manis
Tak menjadi buah yang busuk
Kemudian kering yang dibuang ke dalam api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar