Aku
mendengar jeritanmu malam itu
Menambah
malam semakin mencekam
Lebih
mencengkam dari kelamnya badai
Masih
terngiang di kepala
tak
mampu untuk melupakannya
Menyesal
tak bisa melihatmu saat itu
Menemanimu
di saat-saat terahkir
Menyesal
tak bisa mengusap wajahmu
Mengurangi
rasa sakit yang kau rasa
Surya
terbit dengan pucatnya
Sepucat
wajahku melihatmu terdiam
Matamu
sayu tak berbicara
Berat
untuk menerima kenyataan
Bahwa
dirimu telah meninggalkanku
Memang
tidak ada yang abadi
Namun
ku mencoba mengabadikan
Semua
kenangan tentang kita
Masa-masa
saat kita masih bersama
Tidak
ada kata terlambat
Kujadikan
puisi ini
Sebagai
hiasan terakhir
Untuk
melepas kepergianmu
Tribute
to my beloved dog “CIKO”
kamu kejjjaaammm....
BalasHapusciko: majikanku jahat T.T
BalasHapus